Rabu, 25 Desember 2013

Cahaya kasihmu Ibu .........



Cintamu, yaitu sinar yang menerangi
Tiap-tiap kegelapan didunia yang fana ini
Kehadiranmu yang sedemikian bernilai bagiku
Berarti serta bermakna

Ibuku yang teramat suci……
Tiada hari yang kujalani
Tanpa sedetik lalu tidak mengingatmu
Mengingat segala pengorbananmu
Yang tidak lelah merawatku
Yang tidak jemu menasehatiku
Serta tidak henti menyayangiku disepanjang usiamu

Terimakasih Ibu ….
Telah menghiasi kehidupanku didunia yang fana ini
Dengan senyuman manismu yang menguatkan batinku
Terimakasih Ibu …..
Sudah menjagaku sampai saat ini
Terimakasih Ibu ….
Engkau senantiasa ada untukku

Ibuku yang baik ….
Maafkan anakmu ini , bila dulu melukai perasaanmu
Maafkan anakmu ini, yang senantiasa mengecewakanmu
Maafkan aku ibu………………

Ibu….
Sinar cintamu, senantiasa ku kelak
Hingga aku pergi ke kharibaanNya
Serta cintamu kan terus bercahaya di hati
Kekal serta abadi

BAB 2. PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

1. Pengertian Perusahaan

Perusahaan adalah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena ‘ kebutuhan ‘ manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah ‘ proses ‘ di suatu tempat, sehingga inti dari perusahaan ialah ‘tempat melakukan proses ‘ sampai bisa langsung digunakan oleh manusia.

a. menurut pemerintah Belanda, pada waktu membacakan “memorie van toelichting” rencana undang-undang “Wetboek van Koophandle” di muka Parlemen, bahwa “perusahaan” ialah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara tidak terputus-putus dengan terang-terangan dalam kedudukan tertentu dan untuk mencari laba.

b. menurut Prof. Molengraff, perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, bertindak keluar untuk mendapatkan penghasilan dengan cara memperniagakan barang-barang, menyerahkan barang-barang, atau mengadakan perjanjian-perjanjian perdagangan. Molengraff memandang perusahaan dari sudut “ekonomi”.

c. menurut Polak, perusahaan ada bila diperlukan adanya perhitungan-perhitungan tentang laba-rugi yang dapat diperkirakan, dan segala sesuatu itu dicatat dalam pembukuan. Di sini Polak memandang perusahaan dari sudut “komersiil”. Sudut pandang ini sama dengan Molengraff, tetapi unsur pengertian perusahaan adalah lain. Pengertian perusahaan menurut molengraff mempunyai enam unsur, sedangkan menurut Polak cukup dua unsur.

2. Tempat Kedudukan dan Letak Perusahaan

a. Jika dilihat dari subyeknya, maka Subyek  Hukum :
- Pribadi kodrati
- Pribadi hukum
 
b. Jika dilihat dari obyeknya, maka dapat berupa benda baik berwujud atau immaterial

c. Jika dilihat dari hubungan hukumnya, maka berasal dari perikatan karena perjanjian atau undang –undang


Faktor-Faktor Pokok Penentu Pemilihan Lokasi Industri

- Letak dari sumber bahan mentah untuk produksi
- Letak dari pasar konsumen
- Ketersediaan tenaga kerja
- Ketersediaan pengangkutan atau transportasi
- Ketersediaan energi

Jenis-Jenis Lokasi Perusahaan

a. Lokasi perusahaan yang ditetapkan pemerintah

Lokasi ini sudah ditetapkan dan tidak bisa seenaknya membangun perusahaan di luar lokasi yang telah ditentukan. Contohnya adalah seperti kawasan industri cikarang, pulo gadung, dan lain sebagainya.

b. Lokasi perusahaan yang mengikuti sejarah

Lokasi perusahaan yang dipilih biasanya memiliki nilai sejarah tertentu yang dapat memberikan pengaruh pada kegiatan bisnis. Misalnya seperti membangun perusahaan udang di cirebon yang merupakan kota udang atau membangun usaha pendidikan di yogyakarta yang telah terkenal sebagai kota pelajar.

c. Lokasi perusahaan yang mengikuti kondisi alam

Lokasi perusahaan yang tidak bisa dipilih-pilih karena sudah dipilihkan oleh alam. Contoh : Tambang emas di cikotok, tambang aspal di buton, tambang gas alam di bontang kaltim, dan lain sebagainya.

d. Lokasi perusahaan yang mengikuti faktor-faktor ekonomi

Lokasi perusahaan jenis ini pemilihannya dipengaruhi oleh banyak faktor ekonomi seperti faktor ketersedian tenaga kerja, faktor kedekatan dengan pasar, ketersediaan bahan baku, dan lain-lain.

3. Perusahaan dan Lembaga Sosial

Dalam pendekatan ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahaan adalah perusahaan akan melakukan kegiatan produksinya hingga mencapai tingkat keuntungan maksimum. Berdasarkan pemisalan ini dapat ditunjukkan, pada tingka tkapasitas produksi bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya. Di sisi lain perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat. Unit kegiatan seperti ini sering disebut sebagai lembaga social seperti halnya lembaga social lainnya, misalkan kehidupan keluarga, RT, yayasan social, koperasi dan sebagainya. Dalam ulasan kita, tentunya perlu dibedakan antara perusahaan dan lembaga social yang umum, sesuai dengan persepsi masyarakat.
Dengan demikian yang membedakan perusahaan dengan lembaga social terletak pada penekanan/prioritas perusahaan terhadap laba, kelangsungan hidup dan tangugung jawab social. Lembaga social lebih menitikberatkan prioritasnya pada tanggung jawab social (dalam hal ini laba tidak menjadi tolak ukur keberhasilan. Sebaliknya, perusahaan yang berorientasi pada perolehan keuntungan, umumnya akan memfokuskan kegiatannya untuk meningkatkan nilai perusahaan hingga mencapai maksimum (laba merupakan tolak ukur keberhasilan).

4. Berbagai Macam Lingkungan Perusahaan dan Pengaruhnya Terhadap Perusahaan

Secara umum lingkungan perusahaan dapat dibedakan menjadi lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal perusahaan adalah faktor-faktor diluar dunia usaha yang mempengaruhi kegiatan perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi lingkungan eksternal makro dan lingkungan eksternal mikro.
Lingkungan eksternal makro adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha. Yang termasuk dalam lingkungan eksternal  makro adalah keadaan alam, politik dan hukum, kondisi perekonomian, social budaya, tekhnologi, kependudukan dan keseimbangan lingkungan dan pendidikan.
Sedangkan Lingkungan eksternal mikro adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan usaha. Yang termasuk lingkungan eksternal mikro adalah pemasok, pesaing, perantara, pasar.

5. Pendekatan Dalam Bisnis dan Lingkungan

Pengolahan lingkungan terkait errat dengan bisnis maupun perdagangan global. Sertifikat sistem manajemen lingkungan ISO 14001 merupakan salah satu aspek lingkungan dengan bisnis dan perdagangan global. Keterkaitan pengelolaan lingkungan industri dengan bisnis semakin kuat. Banyak industri yang melakukan pengelolaan lingkungan dengan baik karena dorongan bisnis, dalam hal ini merupakan sesuatu yang positif bagi lingkungan. Pemakaian bahan berbahaya dan beracun baik pada proses maupun produk semakin mendapat tekanan dari konsumen. Ada beberapa kasus pembeli membatalkan permintaan akan produk industri hanya karena perusahaan tiidak melakukan pengelolaan lingkungan dengan baik.


Sumber :
1). http://www.organisasi.org/1970/01/penentuan-tempat-lokasi-perusahaan-bisnis-pengertian-definisi-faktor-pertimbangan-macam-jenis-lokasi-ekonomi-manajemen.html
2). http://vibet.org/cleaner-production/files/Pendekatan_Bisnis_dalam_Pengelolaan_Limbah_Industri.pdf
3). Budiarto Teguh. 1993. dasar pemasaran. Universitas Gunadarma. jakarta.M. Fuad, Christin H, Nurlela, Sugiarto, Paulus, Y.E.F. 2000. Pengantar Bisnis. Gramedia pustaka utama. jakarta

BAB 4. KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL



1.    Kewiraswastaan , Wiraswasta, Wiraswastawan

v  Definisi Wiraswasta

Wiraswasta adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk memberikan nilai tambah terhadap sesuatu produk sehingga memberi kepuasan lebih kepada pelanggan. Nilai tambah itu mempunyai sifat yang baru dan belum pernah ada atau belum pernah dilakukan oleh orang lain sebelumnya. Orang yang melakukan kegiatan wiraswasta disebut sebagai seorang wiraswastawan. Wiraswastawan juga sering disebut sebagai seorang inovator, karena kegiatan yang dilakukannya merupakan sesuatu yang benar-benar baru atau orisinil. Namun, seringkali kegiatan wiraswasta diasosiasikan dengan kegiatan bisnis yang sifatnya kecil dan mandiri. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Kalau kegiatan bisnis tersebut tidak menghasilkan nilai tambah yang baru, tidak bisa dibilang sedang melakukan kegiatan wiraswasta. Jadi, kata kunci dari wiraswasta adalah nilai tambah yang baru, orisinil, dan belum pernah ada sebelumnya

v  Definisi Kewiraswastaan

(Enterpreneurship/Kewiraswastaan) adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan di samping juga kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan yang dibangun oleh seseorang dengan kepribadian tertentu (wiraswastawan/entrepreneur) sebagai alternative penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, kita sebut wiraswasta.
Sisi keuntungan berwiraswasta adalah kemungkinan untuk mengatur tingkat keuntungan yang diharapkan (semakin giat usaha dan waktu yang dicurahkan,akan semakin besar harapan perolehan keuntungannya), melatih ketajaman intuisi bisnis, meningkatkan sifat tanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Sedangkan sisi kerugian berwiraswasta adalah tanggung jawab yang besar terhadap kelangsungan usaha, perlunya menjaga relasi yang baik terhadap pihak-pihak yang terkait dalam rangka memepertahankan kelangsungan hidup perusahaan, menanggung beban akibat kerugian perusahaan, pencurahan waktu kerja, maupun bentuk pengorbanan lainnya yang berkaitan dengan keluarga.

v  Unsur - unsur penting wiraswasta

Dalam wiraswasta terdapat beberapa unsur penting yaitu ;

·         Unsur pengetahuan
·         Unsur keterampilan
·         Unsur sikap mental, dan
·         Unsur kewaspadaan
*) Unsur pengetahuan mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tinkat pendidikan orang yang bersangkutan.
*) Unsur keterampilan pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi dengan keterampilan keja tinggi akan mempunyai peluang keberhasilan yang lebih tinggi.
*)Unsur sikap mental menggambarkan reaksi sikap dan mental seseorang ketika menghadapi suatu situasi. Untuk berwiraswasta, secara umum dituntut adaya sikap mental yang fleksibel sesuai dengan tuntutan dan perkembangan keadaan, dinamis, kreatif, dan penuh inisiatif.
*) Unsur kewaspadaan merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi.


2.  PERUSAHAAN KECIL DALAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN

Perusahaan kecil memegang peran penting dalam komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa negara maju (Amerika, Jepang, Inggris, dsb) menunjukkan bahwa komunitas perusahhan kecil memberikan konstribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lainnya.Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dalam kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan-perusahaan yang telah besar seperti General Electric, IBM,PT.Astra Internasional, dll pada mulanya dimulai dari perusahaan kecil .Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku-pelaku bisnisnya ,perusahaan kecil dapat berkembang pesat menjadi perusahaan raksasa.

3.  PERKEMBANGAN FRANCHISING DI INDONESIA

v  Kiat - kiat memilih usaha dengan cara waralaba ( franchising) :
1)    Jangan mudah percaya dengan brosur, lebih-lebih kepada calo franchise.
Informasi sepihak dari franchisor biasanya cenderung subjektif. Jangan pertaruhkan uang, hidup, reputasi dan masa depan anda. Carilah konsultan yang tahu tentang usaha waralaba ayang bisa anda percaya dan anda andalkan.
2)    Jangan ingin cepat kaya. Tidak ada sesuatu yang instan.
Begitu juga jika anda memilih membeli sebuah usaha waralaba. Tidak ada jaminan bahwa usaha anda akan cepat sukses. Semua bisnis butuh kesabaran untuk sukses, tak terkecuali franchise.
Reputasi sebuah usaha waralaba dengan pengendalian sistem yang bagus pada akhirnya kembali pada kemauan dan kemampuan anda dalam menjalankannya. Semuanya butuh waktu.
3)    Jangan memilih franchise hanya karena harganya murah.
Anda tahu, franchisor membutuhkan investasi besar untuk membangun bisnisnya? Oleh karena itu, mereka menuntut
pengembalian investasi bisnisnya melalui fee dan royalty. Jadi, jangan pernah anda memilih sebuah usaha waralaba karena harganya yang murah.
4)    Tentukan tujuan anda memasuki bisnis franchise.
Tujuan adalah hal yang sangat penting dalam bisnis. Setiap orang mempunyai tujuan yang berbeda. Ada yang ingin mencoba bisnis baru. Ada yang ingin merintis usaha yang nantinya dapat membuat ia bisa berhenti dari pekerjaannya. Atau ada yang memang ingin menjadi seorang entrepreneur. Apapun tujuan anda, tentukanlah. Tapi yang terpenting adalah, jangan mempunyai tujuan semata-mata karena uang. Ini tidak seperti anda bekerja dan mendapatkan gaji tiap bulannya.
5)    Perhatikan tingkat risiko yang ada.
Membeli usaha waralaba tidak sama dengan membeli produk yang anda sukai. Membeli franchise adalah membeli bisnis, dan tentunya ada resikonya. Waralaba baru dengan wilayah baru tentu mengandung resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan usaha waralaba yang telah mapan. Cari tahu berapa persen orang yang membeli usaha waralaba
tersebut yang gagal setiap tahunnya. Jika mencapai 20%, kemungkinan besar ada sesuatu yang salah.
6)    Hati-hati dengan faktor subyektivitas dan emosional. 
Jangan memilih usaha waralaba hanya karena faktor emosional. Misalnya karena anda menyukai burger, anda lantas
buru-buru membeli franchise-nya dengan mengabaikan kondisi industri jenis makanan ini.
7)    Hindari franchisor yang hanya memiliki satu produk.
Ketergantungan pada satu produk sangat riskan, mengingat tingginya persaingan bisnis.
8)    Hindari franchise yang membutuhkan banyak karyawan.
Bisnis yang membutuhkan banyak karyawan sangat berpontensi memakan biaya produksi dan biaya tetap yang semakin besar. Kemungkinan kesalahan manusianya (human error) pun lebih besar. Pilihlah sistem yang sudah menggunakan mesin atau terkomputerisasi.
9)    Hindari franchisor yang terjerat masalah hukum.
Selidiki terlebih dahulu reputasi franchisor. Masalah hukum apa saja yang pernah menimpanya dan adakah kasus hukum yang sekarang sedang ia hadapi. Anda bisa terapkan kiat bisnis waralaba diatas tidak hanya untuk franchise luar negeri, tetapi juga usaha waralaba Indonesia. 
10) Selidiki berapa banyak franchisee yang gagal.
Semakin banyak franchisee yang gagal atau semakin banyak cabang usaha yang tutup menunjukkan usaha waralaba tersebut belum teruji.
11) Pelajari dukungan promosi franchisor.
Sebagai franchisee, anda akan dikenakan royalti. Oleh karena itu anda berhak atas dukungan promosi, seperti nation advertising (paket promosi global di seluruh wilayah). Anda harus tanyakan kepada franchisor apakah mereka menyediakan anggaran untuk hal ini, karena pada dasarnya mereka harus menyediakan fasilitas tersebut.
  12)  Kunjungi beberapa franchisor sebagai perbandingan.
     Kunjungi beberapa franchisor untuk mendapatkan sejumlah dokumen, formulir lamaran, bertanya langsung kepada owner atau pimpinan sambil melihat-lihat fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan. Jika anda sudah berkeluarga, usahakan untuk mengajak pasangan anda agar anda dapat mendiskusikan hasil kunjungan itu. Dan perlu anda ketahui, pada saat yang sama franchisor juga menilai kelayakan anda sebagai calon franchisee.
13)  Pelajari dokumen dan informasi yang sudah diperoleh.
     Dokumen yang dapat anda minta saat kunjungan di antaranya adalah formulir penawaran (promosi dan tawaran franchisee), perjanjian franchisee (kontrak yang berisi rincian ketentuan kerjasama) dan formulir lamaran (berisi data pribadi, pendidikan, pengalaman sebelumnya, kesehatan, dll). Dokumen tersebut harus dianalisis secara serius agar anda mendapatkan gambaran dan proyeksi yang benar.

14)   Mengunjungi atau bertukar pikiran dengan franchise lain.


     Pendapat dan pengalaman franchisee lain tentang franchisor yang menjadi target anda sangatlah berharga. Cari mereka dan ajaklah untuk sharing.Ada satu cara yang cukup mudah untuk menggali informasi dari franchisee lain, yaitu berbelanja atau menggunakan jasa salah satu outlet mereka. Kemudian anda bisa ajukan beberapa pertanyaan seperti :
o   sudah berapa lama menjadi franchisee?
o   apa saja yang telah diberikan oleh franchisor?
o   bagaimana hubungannya selama ini, apa kelebihan dan kekurangannya?
o   bagaimana kinerja penjualan outletnya?
o   apakah sudah balik modal?
o   berapa margin keuntungannya?
o   apa sarannya pada orang yang akan bergabung dengan merek ini, dan sebagainya.


v     Jenis-jenis Franchising yang potensial diwaralabakan di Indonesia
a.    Jenis waralaba yang di sektor makanan dan minuman (food & beverages).
Jenis ini memang peminatnya tinggi karena bagaimanapun makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok manusia.
b.    Jenis waralaba pendidikan.
Seperti kursus, daycare, sampai waralaba sekolah.
c.    Jenis franchise klinik kecantikan.
d.    Jenis waralaba ritel alias minimarket.
Minimarket masih terus tumbuh di berbagai daerah karena ada pasar yang menginginkan kepraktisan.
e.    Jenis bisnis laundry.
f.     Jenis waralaba otomotif.
Seperti bengkel dan tempat pencucian motor/mobil.



4.  Ciri-ciri Perusahaan Kecil

      Sesuai dengan definisi Undang-undang No.9 Tahun 1995 Usaha Kecil merupakan usaha produktif dengan skala kecil. Usaha Kecil memiliki kriteria kekayaan bersih paling tinggi Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), kekayaan Usaha Kecil ini tidak termasuk tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

·            Beberapa Karakteristik Perusahaan Kecil adalah:

  1. Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak    gampang berubah
  2.  Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah
  3. Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha
  4. Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP 
  5. Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha 
  6. Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal
  7.  Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business planning.



·            Keunggulan yang dimiliki oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dibandingkan dengan usaha besar (Partomo dan Rachman, 2002) antara lain:
  1.   Inovasi dalam teknologi yang dengan mudah terjadi dalam pengembangan produk .
  2. Hubungan kemanusiaan yang akrab di dalam perusahaan kecil.
  3. Fleksibilitas dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap kondisi pasar yang berubah dengan cepat dibandingkan dengan perusahaan berskala besar yang pada umumnya birokratis. 
  4. Terdapat dinamisme manajerial dan peranan kewirausahaan.


·            Kelemahan yang dimiliki Usaha Kecil dan Menengah (UKM) (Tambunan, 2002) antara lain :
a.            Kesulitan pemasaran.
b.            Keterbatasan financial.
c.            Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM).
d.            Masalah bahan baku
e.            Keterbatasan teknologi

·            Cara-cara mengembangkan perusahaan kecil :
Hal pertama yang harus Anda temukan adalah keahlian dan minat. Lakukan hal yang Anda sukai, agar Anda menjalankan usaha kecil dengan sepenuh hati. Bukan karena paksaan dari siapapun. Anda akan menikmati hari-hari Anda dalam meraih sukses.
Kedua, perhatikan ide bisnis apa yang cenderung terus mengalami kemajuan. Jika Anda memiliki minat untuk memulai usaha kecil, alangkah baiknya jika Anda mulai melakukan penelitian atas tren industri, dengan melihat apa yang tersedia di luar sana. Apa saja yang dibeli oleh kebanyakan orang? Produk apa yang paling banyak diminati, yang memiliki permintaan tinggi?.
Lakukan penelitian dengan benar, sebelum Anda benar-benar memulai usaha kecil Anda! Jangan sampai usaha yang Anda lakukan akan berjalan di tempat, karena tidak serius melakukan riset. Pikirkan, jalur mana yang membuat Anda mendapatkan pendapatan paling besar? Usaha seperti apa yang memiliki potensi pertumbuhan yang terbaik?.

·         Kegagalan-kegagalan Perusahaan Kecil
Sebab-sebab Kegagalan Bisnis Usaha Kecil

Menurut Zimmerer (2002:18) ada beberapa hal yang sering menyebabkan kegagalan berdirinya perusahaan kecil, antara lain :
1.    Ketidakmampuan Manajemen
Dalam bisnis kecil, kurangnya pengalaman manajemen atau lemahnya kemampuan pengambilan keputusanmerupakan masalah utama dari kegagalan usaha. Pemilik usaha kurang memiliki kemampuan kepemimpinan dan pengetahuan yang diperlukan agar bisnis bisa berjalan.
2.    Kurang Pengalaman
Manajer bisnis kecil perlu memiliki pengalaman dalam budang usaha yang akan dimasukinya. Idealnya, calon wirausahawan harus memilki keterampilan teknis yang memadai (pengalaman kerja mengenai konsep pengoperasian fisik bisnis dan kemampuan konsep yang mencukupi), kemampuan mengkoordinasi berbagai kegiatan bisnis, serta keterampilan untuk mengelola orang-orang dalam organisasi serta memotivasi mereka untuk meningkatkan kinerja.
3.    Lemahnya Kendali Keuangan
Kunci dari keberhasilan dari bisnis adalah adanya kendali keuangan yang baik. Sementara itu, perusahaan kecil seringkali melakukan dua kesalaha keuangan, yakni kekurangan modal dan kelemahandalam kebijakan kredit terhadap pelanggan.
4.    Gagal mengembangkan Perencanaan yang Strategis
Tanpa memiliki suatu strategi yang didefinisikan dengan jelas, sebuah bisnis tidak memiliki dasar yang berkesinambungan untuk menciptakan dan memelihara keunggulan bersaing di pasar.
5.    Pertumbuhan Tidak Terkendali
Pertumbuhan merupakan sesuatu yang alamiah, sehat, dan didambakan oleh semua perusahaan. Namun demikian, pertumbuhan haruslah terencana dan terkendali. Hal itu dikarenakan cenderung meningkatnya berbagai masalah dengan berkembangnya perusahaan sehigga manajer harus belajar menangani masalah-masalah tersebut.
6.      Lokasi yang Buruk
Pemilihan lokasi yang tepat harus dipilih berdasarkan penelitian, pengamatan, dan perencanaan. Selain itu, perlu juga dipertimbangkan besarnay biaya sewa yang harus dibayar. Beberapa pemilik bisnis seringkali memilih lokasi hanya dikarenakan adanya tempat yang kosong.
7.      Pengendalian Persediaan yang Kurang Baik
Pada umunya, investasi terbesar yang harus dilakukan oleh manajer bisnis kecil adalah salah satu tanggung jawab menajerial yang penting. Tingkat persediaan yang tidak mencukupi akan mengakibatkan kekurangan dan kehabisan stok sehingga pelanggan merasa kecewa dan pergi.
8.      Ketidakmapuan membuat Transisi Kewirausahaan.
Setelah berdiri dan berkembang, biasanya diperlukan adanya perubahan gaya manajemen yang secara drastis berbeda.


5.  Perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil

                   Wirausahawan menciptakan sebuah bisnis baru dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian untuk tujuan mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi peluang signifikan dan sumber daya yang diperlukan sedangkan Perusahaan kecil memegang peranan penting dalam komunitas swasta.
Sumber :
5.  Buku pengantar bisnis karangan M.Fuad dari Gramedia

 

TIARA'S ZONEEEEE!!!!!! Template by Ipietoon Cute Blog Design