Jumat, 29 November 2013

Ketika Cinta Menyapaku


                                                           (by : Tiara Eka Wahyu)


Ada yang tiba-tiba datang dalam hatiku
Seketika sesaat setelah kau lemparkan senyum itu
Melesat dan menancap tepat di relung jantungku

Tak terbendung
Dan akupun terdiam
Tak kuasa
Tak berdaya
Seperti kupu-kupu ditaman bunga

Saat musim bersemi
Sinar matamu menebar pancaran cinta
Membiusku dalam lamunan
Yang berujung pada kekaguman jiwa

Sesaat setelah kau mengisyaratkan cinta
Lewat kedua bola matamu
Yang kurasa bagitu indah.

Kamis, 28 November 2013

Rainy Love



Langit tak seputih kapas..
Awan kelabu mulai menyelimuti senja ini..
Perlahan tetesan air mulai turun..
Aku termenung melihat tetesan air yang jatuh..
Dari tepi jendela..
Dalam hatiku bertanya..
Milik siapakah ini?
Jantungku selalu berdebar..
Mataku sulit tuk mengerling..
Bibirku kelu tuk bicara..
Semua terjadi saat aku disampingmu..
Hujan taukah kau rasa apa ini?
Tak ada jawaban..
Suara gemericik air menghilang..
Kini hanya sunyi dan dingin yang menusuk kalbu..

Senin, 25 November 2013

BAB 7. MANAJEMEN PRODUKSI

A.          Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
v  Aspek-aspek Manajemen
Aspek-aspek manajemen produksi meliputi ;
Ø  Perencana Produksi
Bertujuan agar dilakukanya persiapan yang sistematis bagi produksi yang akan dijalankan. Keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan produksi:
1.         Jenis barang yang diproduksi
2.       Kualitas barang
3.        Jumlah barang
4.       Bahan baku
5.       Pengendalian produksi
Ø  Pengendalian Produksi
Bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi biaya seoptimal mungkin. Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain :
1.         Menyusun perencanaan
2.    Membuat penjadwalan kerja
3.       Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan.
Ø  Pengawasan Produksi
Bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatanya meliputi :
1.         Menetapkan kualitas
2.       Menetapkan standar barang
3.       Pelaksanaan produksi yang tepat waktu

B.          Pengertian Produksi
Produksi adalah kegiatan perusahaan menghasilkan barang-barang atau jasa dari bahan-bahan atau sumber faktor produksi dengan tujuan untuk dijual lagi. Pengertian ini dapat memperluas lagi arti dan fungsi manajer dalam sistem produksi.
C.           Proses Produksi

Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).
Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.
Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
1.         Jenis-Jenis Proses Produksi
Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan bentuk, proses assembling, proses transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa adminstrasi (Ahyari, 2002). Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus (Continous processes) dan proses produksi terputus-putus (Intermettent processes).
Perusahaan menggunakan proses produksi terus-menerus apabila di dalam perusahaan terdapat urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah sampai proses produksi akhir. Proses produksi terputus-putus apabila tidak terdapat urutan atau pola yang pasti dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir atau urutan selalu berubah (Ahyari, 2002).
Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti: (1) volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan, (2) kualitas produk yang diisyaratkan, (3) peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses. Berdasarkan pertimbangan cermat mengenai faktor-faktor tersebut ditetapkan tipe proses produksi yang paling cocok untuk setiap situasi produksi. Macam tipe proses produksi dari berbagai industri dapat dibedakan sebagai berikut (Yamit, 2002):
                                          i.       Proses produksi terus-menerus
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar.
                                               ii.   Proses produksi terputus-putus

Produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus-menerus dalam proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang dalam proses.

                                       iii.   Proses produksi campuran
Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.

D.      Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi

Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi :
1)        Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2)      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3)      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
4)      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.

Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan Utama, yaitu :
1)        Proses
2)      Kapasitas
3)      Persediaan
4)      Tenaga Kerja
5)      Mutu/Kualitas

E.       Ruang Lingkup Manajamen Produksi
1)        Perencanaan system produksi
2)      Perencanaan operasi dan system pengendalian produksi
Yang meliputi
a.       Seleksi dan design hasil produksi (produk).
b.       Seleksi dan perancangan proses serta peralatan.
c.        Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi.
d.       Perancangan tata letak (Lay out) dan arus kerja atau proses.
e.       Perancangan tugas.
f.         Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas.

F.       Fungsi dan  Sistem Produksi dan Operasi
A.  Fungsi produksi dan operasi berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam pegolahan dan pengubahan masukan (input) menjadi keluaran atau output berupa barang atau jasa yang memberikan pendapatan bagi perusahaan.  Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi :
1.         Proses Pengolahan.
2.       Jasa-jasa penunjang.
3.       Perencanaan.
4.       Pengendalian atau pengawasan.
B. Sistem Produksi dan Operasi
Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan dan pengeluaran.
G.      Lokasi dan Lay Out Pabrik
Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal penting, karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.

Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik
Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi dan biaya distribusi barang yang dihasilkan dan faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :
·         Faktor Utama
o   Lingkungan masyarakat.
o   Kedekatan dengan pasar.
o   Tenaga kerja.
o   Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok.
o   Fasilitas dan biaya transportasi.
o   Sumber daya alam lainnya.
·         Faktor Sekunder
o   Harga tanah.
o   Dominasi masyarakat.
o   Peraturan tenaga kerja.
o   Rencana tata ruang.
o    Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing.
o   Tingkat pajak.
o   Cuaca atau iklim.
o    Keamanan
o   Peraturan lingkungan hidup
Pendekatan situasional atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya :
Ø  Dekat dengan pasar
Ø   Dekat dengan sumber bahan baku saja
Ø  Tersedia tenaga kerja
Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi :
Ø  Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
Ø  Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat pondasi.
Ø   Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan sarana transportasi belum dibangun.
Ø   Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.



Tiara Eka Wahyu Pratiwi
28213890
1EB23
UNIVERSITAS GUNADARMA


sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_produksi
http://yprawira.wordpress.com/pengertian-dan-proses-produksi/
Buku pengantar bisnis Universitas Indonesia


 

TIARA'S ZONEEEEE!!!!!! Template by Ipietoon Cute Blog Design