DEFINISI KARANGAN
Pada umumnya, karangan dipandang sebagai suatu perbuatan
atau kegiatan komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang
telah dihasilkan (Ahmadi, 1988: 20). Begitu juga istilah karangan (komposisi)
yang dikemukakan Ahmadi (1990: 1) bahwa karangan diartikan sebagai rangkaian
kata-kata atau kalimat. Selain itu, karangan menurut Gie (1995: 17) memiliki pengertian
hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan
dimengerti oleh pembaca.
Sirait, dkk (1985: 1) memberi batasan pengertian karangan
yaitu setiap tulisan yang diorganisasikan yang mengandung isi dan ditulis untuk
suatu tujuan tertentu biasanya berupa tugas di kelas. Widyamartaya (1990)
mengatakan bahwa mengarang dapat dipahami sebagai keseluruhan rangkaian
kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui
bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami dengan tepat seperti yang dimaksud
oleh pengarang.
Karangan merupakan suatu proses menyusun, mencatat, dan mengkomunikasikan
makna dalam tataran ganda, bersifat interaktif dan diarahkan untuk mencapai
tujuan tertentu dengan menggunakan suatu sistem tanda konvensional yang dapat
dilihat. Karangan terdiri dari paragraf-paragraf yang mencerminkan kesatuan
makna yang utuh. Menurut Keraf (1994: 2) karangan adalah bahasa tulis yang
merupakan rangkaian kata demi kata sehingga menjadi sebuah kalimat, paragraf,
dan akhirnya menjadi sebuah wacana yang dibaca dan dipahami.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan karangan adalah hasil rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan
gagasan atau buah pikirannya melalui bahasa tulis yang dapat dibaca dan
dimengerti oleh orang lain yang membacanya.
Karangan Ilmiah
Serangkaian
kegiatan penulisan yang didasarkan pada pengkajian atau penelitian ilmiah yang
ditulis secara sistematis menggunakan bahasa prinsip-prinsip ilmiah. Dari
sumber lain juga juga memaparkan bahwa karya ilmiah merupakan karya tulis yang
isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh
seorang penulis atau peneliti yang bertujuan untuk menyampaikan sesuatu hal
secaralogis dan sistematis kepada para pembaca. Dari definisi-definisi di atas
dapat disimpulkan bahwa karya ilmiah merupakan karya dari seorang penulis yang
ingin memaparkan pengetahuannya melalui sebuah tulisan yang diperoleh dari
penelitian serta ditulis secara sistematis.
Bentuk
dari karangan ilmiah yaitu, Makalah, usulan penelitian, laporan ilmiah, jurnal, tugas
akhir, skripsi, tesis, dan disertasi.
Karangan Semi Ilmiah
Karangan
ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi penulisan
yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal,
kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar
atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu
tulisan dan penulisannya pun tidak semi-formal tetapi tidak sepenuhnya
mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan
karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena
jenis semi ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot,
dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Bentuk
dari karangan semi ilmiah yaitu, biografi, autobiografi, editorial, resensi,
dan artikel.
Karangan Non Ilmiah
Karangan
yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan
biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak
terlalu formal).
Bentuk
dari karangan non ilmiah yaitu, dongeng, cerpen, cerbung, novel, drama, dan
roman.
Macam-Macam Karangan
1. Karangan
Narasi
Adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan
dengan sejelas-jelasnya kepada para pembaca suatu peristiwa dalam urutan dan
kurun waktu tertentu (Gorys Keraf,Argumentasi dan Narasi, 189: 136).
Atau lebih singkatnya lagi Karangan
narasi merupakan jenis karangan yang mengisahkan sebuah kejadian atau
peristiwa berdasarkan urutan waktu.Karangan ini bisa berbentuk paragraf atau
cerita nyata yang benar-benar terjadi atau hanya karangan fiktif seperti novel,
roman dan cerpen.
Ciri-ciri karangan narasi :
- Titik sentral karangan naratif adalah kisah
- Melukiskan perbuatan dan tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu
- Memiliki tokoh yang diceritakan
- Memiliki alur atau plot dalam penyampaian
Ada 2 jenis karangan narasi yakni :
1)
Karangan
Narasi Ekspositoris
Adalah
karangan
narasi yang menggambarkan rangkaian perbuatan secara informatif dengan tujuan
memberi pengetahuan. Karangan jenis ini menceritakan peristiwa yang benar-benar
terjadi alias cerita nonfiksi seperti dalam bentuk biografi dan autobiografi.
Setiap tahapan dalam narasi ekspositoris disampaikan dengan bahasa yang
informatif dengan titik berat pada penggunaan kata yang memiliki makna denotatif
dan mementingkan rasio atau logika.
Contoh
karangan narasi ekspositoris:
2)
Karangan Narasi Sugestif
Adalah narasi yang menggambarkan
rangkaian perbuatan sedemikian rupa dengan tujuan merangsang daya
khayal/imajinasi pembaca, seperti dalam bentuk cerpen dan novel. Jenis paragraf
ini biasanya banyak menggunakan bahasa kiasan dengan menggunakan kata kata yang
konotatif.
Contoh karangan narasi sugestif ;
2.
Karangan
Deskripsi
Adalah jenis karangan yang memuat deskripsi
atau penggambaran/perincian suatu objek tertentu secara detil. Dalam sebuah karangan
deskripsi, seorang pengarang akan mencoba memberikan pendekatan pada pembaca
dengan cara menggambarkan sifat dan karekteristik sebuah objek. Dari sini
pembaca akan dibawa seakan melihat, merasakan atau mendengar apa yang
dilukiskan oleh penulis secara langsung.
Ciri-ciri karangan deskripsi :
- Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu.
- Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang dideskripsikan.
- Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan.
- Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis.
Ada 3 jenis karangan
deskripsi , yakni :
1)
Pola spacial
( tempat )
Adalah pola
pengembangan paragraf yang didasarkan
atas ruang dan waktu. Anda dengan runtut dapat menggambarkan suatu ruangan atau
tempat dari segala penjuru arah. Anda bisa menyebutkan suasana suatu ruangan
apakah gelap, terang, ramai, sepi, rapi, berantakan, dan sebagainya. Atau anda
juga bisa menyebutkan tata letak barang dan benda-benda sekitar sehingga
pembaca benar-benar mendapatkan gambaran ruangan yang anda ceritakan
secara utuh. Lihat contoh berikut:
2)
Pola
deskripsi sudut pandang ( peristiwa )
Adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan
pada tempat atau posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu. Pola sudut
pandang berbeda dengan pola spacial. Dalam pola sudut pandang,
penggambaran berpatokan pada posisi atau pandangan anda sebagai seorang penulis
terhadap sebuah objek yang digambarkan . Untuk menggambarkan suatu tempat atau
keadaan, pertama-tama anda harus mengambil posisi tertentu. Kemudian, secara
perlahan-lahan dan berurutan, gambarkanlah benda demi benda yang terdapat dalam
tempat itu, mulai dari yang terdekat kemudian yang terjauh.
Mari perhatikan
contoh berikut yang mendeskripsikan sudut pandang penulis terhadap sebuah
kampung.
3)
Pola
deskripsi objek
Adalah
pola pengembangan paragraf berupa pelukisan atau penggambaran
secara gamblang serta terperinci suatu objek. Rincian tersebut dilakukan dengan
penyebutan bentuk fisik sebuah objek,
atau yang dapat dilihat. Maka ketika anda mendeskripsikan sosok seorang manusia
misalnya, anda dapat menyebutkan bagaimana kulitnya,wajahnya rupawan atau biasa
saja, rambutnya lurus atau keriting, gerak-geriknya, senyumnya dan sebagainya.
Contoh :
3.
Karangan Eksposisi
Adalah karangan
yang besifat memberikan informasi mengenai suatu hal. Karangan ini dibuat agar
pembaca mendapatkan pengetahuan.
Ciri-ciri karangan eksposisi ;
- Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya.
- Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual).
- Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak.
- Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada.
- Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu.
Contoh karangan eksposisi :
4. Karangan Persuasi
Adalah karangan
yang bersifat memengaruhi pembacanya. Dengan tujuan mengajak atau maksud lain.
Ciri-ciri
karangan persuasi :
- Terdapat himbauan atau ajakan.
- Berusaha mempengaruhi pembaca.
Contoh :
5. Karangan Argumentasi
Adalah karangan
yang berisi pendapat dari si penulis. Bertujuan untuk meyakinkan si pembaca
akan suatu penyelesaian masalah dengan menyertakan bukti bukti.
Ciri-ciri
karangan argumentasi :
- Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca
- Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar
- Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca
- Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas
- Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian
Contoh :
Daftar Pustaka