RESENSI BUKU “ Ada Surga di
Rumahmu ; 7 Keajaiban Orangtua”
Sinopsis
Dalam kata
pengantar yang disisipkan oleh sang penulis terselip sebuah kalimat dari
pengertian ayat Al-Quran yakni pada surah An-Nahl[16];80 yang berbunyi, “Dan
sesungguhnya Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal.”
Dari ayat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Allah telah menetapkan rumah
sebagai tempat tinggal, tempat para hamba-hamba-Nya selalu kembali, sarana
berlindung, dan momentum mengambil manfaat darinya, baik itu manfaat dunia dan
manfaat akhirat. Dalam artian, Islam
meyeru kita agar menjadikan rumah sebagai tempat mengingat Allah,
sebagai sarana taat kepada-Nya dan jangan jadikan rumah sebagai tempat layaknya
kuburan yang menakutkan, tidak ada keharmonisan penghuninya serta jauh dari
surga-Nya.
Dalam novel
ini penulis membaginya menjadi tiga bagian, yakni Bagian pertama membahas bahwa, surga terdekat adalah rumah kita sendiri, yang menjamin kita
masuk surga. Bagaimana tidak, kita sibuk mengejar surga di luar yang belum
tentu menjamin kita masuk surga. Mengabaikan satu hal yaitu surga yang
sejatinya melekat dirumah kita yaitu ayah dan ibu. Orangtua adalah langkah yang
akan membawa kita melalui jembatan ke arah surga dan bisa jadi sebaliknya jika
kita menyakiti mereka yang menjadikan neraka akibatnya. Orangtua pun memiliki
doa selayaknya doa Rasulullah saw. Yang selama ini kita tahu bahwa doa
Rasulullah saw adalah doa yang paling mustajab, namun kini Rasulullah saw telah
tiada, tapi kemustajaban doanya masih bisa kita dapatkan . Iya, yang memiliki
selayaknya doa Nabi ada dirumah kita, ada didekat kita, ada pada kedua orangtua
kita. Untuk apa bersusah payah meminta doa kepada para ustadz atau ahli agama
sekalipun kalau meminta doa kepada orangtua saja lebih mustajab dikabulkan oleh
Allah SWT.
Pada bagian kedua membahas bahwa, selama ini
kita sanggup menciptakan kebahagiaan di luar rumah tetapi mengabaikan
kebahagiaan didalam rumah. Dalam artian pada masa sekarang kita umumnya jika
mendapat kebahagiaan misal mendapat juara disekolah, berprestasi di kampus dan
mendapatkan rezeki yang berlimpah kita cenderung menginformasikan pertama kali
ke teman, dan sahabat terlebih dahulu, menyenangkan diri sendiri dan orang lain
tanpa pernah menginformasikan dan membagi apa yang sudah didapat kepada
orangtua. Membahagiakan orang lain di luar rumahnya, tapi dirumahnya, untuk
orangtuanya terlupakan. Coba bandingkan bila kita diliputi kesedihan atau
ketidaksuksesan sekalipun, maka orangtualah yang pertama dilibatkan. Merekalah
yang pertama kita ajak khawatir dan sedih. Padahal Allah menjadikan mereka di
muka bumi ini sebagai surga ; tempat bersenandung keindahan, tempat irama-irama
kebahagiaan semestinya dilagukan. Semestinya, bila dalam upaya menggapai cita
dan cinta dalam hidup ini senantiasa diliputi senyum orangtua, maka kesuksesan
menjadi lebih mudah dan cepat digapai karena senyum orangtua bersama ridha Allah.
Pada bagian ketiga membahas bahwa,selama ini
kita akui banyak diantara kita yang mencari kemuliaan, karamah atau keramat
kepada orang-orang yang spesial atau tempat-tempat khusus
tertentu.Berbondong-bondong bila ada ustadz atau kiyai terkenal datang untuk
meminta berkah walau hanya salaman dengan mereka. Padahal sejatinya kemuliaan
atau karamah itu ada pada orangtua kita. Selama ini kita lebih memuliakan orang
lain, padahal kemuliaan orangtua lebih besar.
o
Kelebihan
- Bahasa(penuturan kalimat) yang ditampilkan dalam buku ini sangat mudah dipahami sehingga seolah-olah para pembaca seperti mendengar tausiyah ust. Ahmad al habsyi secara langsung.
- Cara ust.Ahmad Al Habsyi mengambil sudut pandang yang berbeda dari lazimnya, lalu mengemasnya secara simple serta faktor lain yang membuat bahasan dalam buku ini terasa segar dan mengandung nilai inspirasi yang aplikatif.
- Di dalam buku ini banyak tips-tips dan quote-quote penuh hikmah dan merangkum isi setiap bab dalam kolom highlight sehingga kian mempermudah pembaca untuk mengingat esensinya.
- Cukup banyak kisah-kisah nyata dari ust.Ahmad Al yang dapat memberikan motivasi untuk para pembacanya.
o
Kelemahan
Pada dasarnya buku ini hampir tidak
memiliki kelemahan. Hal ini disebabkan karena penulis dengan cerdas dan apik
menggambarkan kisah-kisahnya sesuai dengan keseharian perilaku manusia terhadap orangtua pada saat ini. Baik
jika ditinjau dari segi bahasa hingga penuturan kalimatnya yang mudah dipahami,
buku ini dinilai cukup untuk memberikan pesan yang bermanfaat untuk pembacanya.
Namun jika diteliti lebih dalam ada beberapa kata dalam buku ini yang salah
pengetikan atau bisa dikatakan ‘typo’.
o
Nilai
Moral
Nilai moral yang saya dapat dari
buku ini adalah :
- Orangtua adalah manusia yang paling banyak berkorban untuk anaknya, oleh karena itu kita harus mencintainya dalam urutan ketiga setelah Allah SWT dan Rasulullah saw.
- Tak perlu jauh-jauh mencari surga diluar rumah, karena orangtua mempunyai kunci pintu surga tersebut .
- Jika ingin mendapatkan ridha dari Allah, seharusnya kita berbuat baik dan berbakti dulu kepada orangtua. Dan bila orangtua meridhai apa yang kita inginkan, InshaAllah, Allah juga meridhai kita.