Nama : Tiara Eka Wahyu P
Kelas : 2EB18
NPM : 28213890
PRODUK DOMESTIK BRUTO
Produk
Domestik Bruto (PDB) merupakan nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang
diproduksi oleh faktor – faktor produksi milik
warga negara tersebut dan negara asing di dalam wilayah tersebut dalam
jangka waktu tertentu atau biasanya dalam satu tahun. PDB ini hanya
menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan apakah
produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak.
Nilai produk domestik bruto dapat dihitung dengan menggunakan harga yang
berlaku atau harga dasar yang konstan.
Produk Domestik Bruto dapat dihitung
dengan memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran dan pendekatan
pendapatan.
1. PENDEKATAN
PENGELUARAN
Pendekatan
pengeluaran ini artinya menjumlahkan seluruh barang dan jasa akhir
yang diproduksi selama satu tahun.
Rumus
umum untuk PDB pendekatan pengeluaran adalah
PDB = C + I + G + (X-M)
Ket
:
C = Konsumsi
I = Investasi
G = Pengeluaran pemerintah
X = Ekspor
M = Impor
Dimana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi oleh sektor usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah,
dan ekspor dan impor melibatkan sektor luar negeri.
a.
Konsumsi Rumah Tangga
Nilai
perbelanjaan yang dilakukan yang dilakukan oleh rumah tangga untuk membeli
berbagai jenis kebutuhannya dalam satu tahun tertentu dinamakan pengeluaran
konsumsi rumah tangga.
b.
Pembentukan Modal Tetap Sektor Swasta
Pembentukan
modal tetap sektor swasta atau lebih sering dinyatakan sebagai investasi, pada
hakikatnya berati pengeluaran untuk membeli barang modal yang dapat menaikkan
produksi barang dan jasa dimasa akan datang.
c.
Pengeluaran Pemerintah
Berbeda
dengan rumah tangga, yang membeli barang untuk kebutuhannya, pemerintah membeli
barang dengan terutama untuk kepentingan masyarakat.
d.
Ekspor Neto
Nilai
ekspor yang dilakukan suatu negara dalam suatu tahun tertentu dikurangi dengan
nilai impor dalam periode yang sama dinamakan ekspor neto. dalam produk
domestik bruto nilai ekspor neto ini artinya yaitu ekspor setelah dikurangi
dengan impor.
2. PENDEKATAN
PENDAPATAN
Sementara
pendekatan pendapatan menghitung pendapatan yang diterima faktor produksi .
Pendekatan ini artinya pendapatan dihitung dengan menjumlahkan nilai produksi
barang dan jasa yang diwujudkan oleh berbagai sektor (lapangan usaha) dalam
perekonomian.
PDB = Sewa + Upah + Bunga + Laba
Dimana
sewa adalah pendapatan pemilik
faktor produksi tetap seperti tanah, upah
untuk tenaga kerja, Bunga untuk
pemilik modal, dan laba untuk
pengusaha.
Secara
teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan
harus menghasilkan angka yang sama. Namun karena dalam praktek
menghitung PDB dengan pendekatan pendapatan sulit, maka yang sering digunakan
adalah dengan pendapatan pengeluaran.
3. PENDEKATAN PRODUKSI
Pendekatan Produksi adalah nilai
tambah yang di ciptakan dalam suatu proses produksi.Metode ini untuk menghitung
pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh
perusahaan-perusahaan di berbagai lapangan usaha dalam perekonomian.
Pendekan produksi (PDB/PGNP)
merupakan pendapatan yang berasal dari penggunaan beberapa fakto-faktor
produksi untuk menghasilkan sesuatu. Nilai produksi suatu sector menggambarkan
nilai tambah yang diwujudkan oleh suatu sektor tersebut.
Ada sembilan sektor atau lapangan
usaha terbagi dalam tiga kelompok, yaitu sebagai berikut :
1) Sektor
Primer
a)
Pertanian, Pertenakan, Kehutanan, dan Perikanan.
b)
Pertambangan dan penggalian.
2) Sektor
Sekunder
a)
Industri pengolahan.
b)
Listrik, air, dan gas.
c)
Bangunan.
3) Sektor
Tersier
a)
Perdagangan, Hotel, dan Restoran.
b)
Pengangkutan dan telekomunikasi.
c)
Jasa lain-lain.
Pendekatan Produksi dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Y=(P1X Q1)+(P2X
Q2)+….(PnX Qn)
Keterangan :
Y= Pendapatan
nasional
P1= harga barang
ke-1 Pn=
harga barang ke-n
Q1= jenis barang
ke-1 Qn=
jenis barang ke-n
Fungsi dari Produk Domestik Bruto
yaitu logika yang sama berlaku untuk perekonomian suatu negara secara
keseluruhan. dalam menilai apakah perekonomian berjalan dengan baik atau buruk,
merupakan hal alamiah untuk melihat pendapatan total yang diperoleh semua orang
dalam perekonomian tersebut. Alasan PDB dapat mengukur pendapatan total dan
pengeluaran secara bersamaan adalah kedua hal ini pada dasarnya sama saja.
Untuk suatu perekonomian secara keseluruhan, pendapatan harus sama dengan
pengeluaran total.
PDB mengukur nilai produksi yang
dilakukan dalam rentang waktu tertentu.
Rentang waktu tersebut biasanya selama rentang waktu tertentu. Rentang
waktu tersebut biasanya selama 1 tahun atau triwulan ( 3 bulan). Ketika
melaporkan PDB untuk 1 triwulan, pemerintah biasanya menyajikan PDB “ pada tingkat tahunan”. Ini berati bahwa
angka PDB triwulan yang dilaporkan adalah pendapatan total dan pengeluaran
selama 1 triwulan dikali 4. Selain itu, ketika melaporkan PDB triweulanan, pemerintah menyajikan data
yang telah dimodifikasi melalui prosedur statistik yang disebut dengan
penyesuaian musiman.
1. Produk
Domestik Bruto Nominal
Merupakan PDB
yang mengukur nilai output yang dihasilkan berdasarkan harga – harga yang
berlaku pada waktu output tersebut diproduksi. Nilai ini bisa berubah setiap
saat, baik karena ada perubahan dalam jumlah barang dan jasa atau ada perubahan
dalam harga barang dan jasa tersebut. Pada intinya PDB Nominal mennggunakan harga saat ini untuk
menilai produksi barang dan jasa dalam perekonomian. Seiring waktu, tingkat
umum harga naik karena inflasi, yang menyebabkan peningkatan PDB nominal bahkan
jika volume barang dan jasa yang dihasilkan tidak berubah.
2. Produk
Domestik Bruto Riil
PDB
Riil mengukur nilai output dalam dua tahun atau lebih yang berbeda dengan
menilai barang dan jasa disesuaikan dengan inflasi. Secara khusus, para ekonom
ingin mengukur jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh perekonomian yang
tidak dipengaruhi oleh perubahan harga barang dan jasaa. PDB Riil menjawab satu
pertanyaan hipotesis, yakni berapa nilai barang dan jasa yang diproduksi pada
tahun ini jika kita menilai barang dan jasa tersebut dengan harga yang berlaku
pada tahun tertentu pada masa lampau.
PDB Riil menunjukan bagaimana
produksi barang dan jasa keseluruhan dalam perekonomian seiring berjalannya
waktu dengan mengevaluasi produksi masa sekarang menggunakan harga-harga yang
ditetapkan di masa lampau. PDB Riil cocok untuk digunakan sebagai alat ukur
kesejahteraan, karena mencerminkan kemampuan perekonomian dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginan orang-orang.
PDB Riil adalah nilai barang dan
jasa yang diukur menggunakan harga konstan.Perhitungan PDB Riil dengan
pertama-tama memilih suatu tahun sebagai tahun pokok, kemudian kita menggunakan
harga-harga pada tahun pokok tersebut untuk menghitung nilai barang dan jasa
pada semua tahun. Dengan kata lain , harga pada tahun pokok menjadi referensi
dalam membandingkan jumlah pada tahun yang berbeda.
0 komentar:
Posting Komentar