Jumat, 06 November 2015

KARANGAN

DEFINISI KARANGAN

Pada umumnya, karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atau kegiatan komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah dihasilkan (Ahmadi, 1988: 20). Begitu juga istilah karangan (komposisi) yang dikemukakan Ahmadi (1990: 1) bahwa karangan diartikan sebagai rangkaian kata-kata atau kalimat. Selain itu, karangan menurut Gie (1995: 17) memiliki pengertian hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca.
Sirait, dkk (1985: 1) memberi batasan pengertian karangan yaitu setiap tulisan yang diorganisasikan yang mengandung isi dan ditulis untuk suatu tujuan tertentu biasanya berupa tugas di kelas. Widyamartaya (1990) mengatakan bahwa mengarang dapat dipahami sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami dengan tepat seperti yang dimaksud oleh pengarang.
Karangan merupakan suatu proses menyusun, mencatat, dan mengkomunikasikan makna dalam tataran ganda, bersifat interaktif dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu sistem tanda konvensional yang dapat dilihat. Karangan terdiri dari paragraf-paragraf yang mencerminkan kesatuan makna yang utuh. Menurut Keraf (1994: 2) karangan adalah bahasa tulis yang merupakan rangkaian kata demi kata sehingga menjadi sebuah kalimat, paragraf, dan akhirnya menjadi sebuah wacana yang dibaca dan dipahami.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan karangan adalah hasil rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan atau buah pikirannya melalui bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh orang lain yang membacanya.


Karangan Ilmiah
Serangkaian kegiatan penulisan yang didasarkan pada pengkajian atau penelitian ilmiah yang ditulis secara sistematis menggunakan bahasa prinsip-prinsip ilmiah. Dari sumber lain juga juga memaparkan bahwa karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti yang bertujuan untuk menyampaikan sesuatu hal secaralogis dan sistematis kepada para pembaca. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa karya ilmiah merupakan karya dari seorang penulis yang ingin memaparkan pengetahuannya melalui sebuah tulisan yang diperoleh dari penelitian serta ditulis secara sistematis.
Bentuk dari karangan ilmiah yaitu, Makalah, usulan penelitian, laporan ilmiah, jurnal, tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi.
 

Karangan Semi Ilmiah
            Karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi-formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis semi ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Bentuk dari karangan semi ilmiah yaitu, biografi, autobiografi, editorial, resensi, dan artikel.


Karangan Non Ilmiah
            Karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Bentuk dari karangan non ilmiah yaitu, dongeng, cerpen, cerbung, novel, drama, dan roman.

Macam-Macam Karangan

1.      Karangan Narasi
            Adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada para pembaca suatu peristiwa dalam urutan dan kurun waktu tertentu (Gorys Keraf,Argumentasi dan Narasi, 189: 136).
Atau lebih singkatnya lagi Karangan narasi merupakan jenis karangan yang mengisahkan sebuah kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktu.Karangan ini bisa berbentuk paragraf atau cerita nyata yang benar-benar terjadi atau hanya karangan fiktif seperti novel, roman dan cerpen.
Ciri-ciri karangan narasi :
  • Titik sentral karangan naratif adalah kisah
  • Melukiskan perbuatan dan tindakan yang terjadi dalam suatu rangkaian waktu
  • Memiliki tokoh yang diceritakan
  • Memiliki alur atau plot dalam penyampaian
Ada 2 jenis karangan narasi yakni :
1)                  Karangan Narasi Ekspositoris

            Adalah karangan narasi yang menggambarkan rangkaian perbuatan secara informatif dengan tujuan memberi pengetahuan. Karangan jenis ini menceritakan peristiwa yang benar-benar terjadi alias cerita nonfiksi seperti dalam bentuk biografi dan autobiografi. Setiap tahapan  dalam narasi ekspositoris disampaikan dengan bahasa yang informatif dengan titik berat pada penggunaan kata yang memiliki makna denotatif dan mementingkan rasio atau logika.
Contoh karangan narasi ekspositoris:


2)                  Karangan Narasi Sugestif

            Adalah narasi yang menggambarkan rangkaian perbuatan sedemikian rupa dengan tujuan merangsang daya khayal/imajinasi pembaca, seperti dalam bentuk cerpen dan novel. Jenis paragraf ini biasanya banyak menggunakan bahasa kiasan dengan menggunakan kata kata yang konotatif.
Contoh karangan narasi sugestif ;


2.      Karangan Deskripsi
     
      Adalah jenis karangan yang memuat deskripsi atau penggambaran/perincian suatu objek tertentu secara detil. Dalam sebuah karangan deskripsi, seorang pengarang akan mencoba memberikan pendekatan pada pembaca dengan cara menggambarkan sifat dan karekteristik sebuah objek. Dari sini pembaca akan dibawa seakan melihat, merasakan atau mendengar apa yang dilukiskan oleh penulis secara langsung.
Ciri-ciri karangan deskripsi :
  •  Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu.
  • Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar  seolah-olah  mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang dideskripsikan.
  • Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa  tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan.
  • Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis.
Ada 3 jenis karangan deskripsi , yakni :

1)                  Pola spacial ( tempat )

Adalah pola pengembangan paragraf  yang didasarkan atas ruang dan waktu. Anda dengan runtut dapat menggambarkan suatu ruangan atau tempat dari segala penjuru arah. Anda bisa menyebutkan suasana suatu ruangan apakah gelap, terang, ramai, sepi, rapi, berantakan, dan sebagainya. Atau anda juga bisa menyebutkan tata letak barang dan benda-benda sekitar sehingga pembaca benar-benar mendapatkan gambaran  ruangan yang anda ceritakan secara utuh. Lihat contoh berikut:


2)                  Pola deskripsi sudut pandang ( peristiwa )

Adalah pola pengembangan paragraf yang didasarkan pada tempat atau posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu. Pola sudut pandang berbeda dengan pola spacial. Dalam pola sudut pandang, penggambaran berpatokan pada posisi atau pandangan anda sebagai seorang penulis terhadap sebuah objek yang digambarkan . Untuk menggambarkan suatu tempat atau keadaan, pertama-tama anda harus mengambil posisi tertentu. Kemudian, secara perlahan-lahan dan berurutan, gambarkanlah benda demi benda yang terdapat dalam tempat itu, mulai dari yang terdekat kemudian yang terjauh. 
Mari perhatikan contoh berikut yang mendeskripsikan sudut pandang penulis terhadap sebuah kampung.



3)                  Pola deskripsi objek

            Adalah pola pengembangan paragraf berupa pelukisan atau penggambaran secara gamblang serta terperinci suatu objek. Rincian tersebut dilakukan dengan penyebutan  bentuk fisik sebuah objek, atau yang dapat dilihat. Maka ketika anda mendeskripsikan sosok seorang manusia misalnya, anda dapat menyebutkan bagaimana kulitnya,wajahnya rupawan atau biasa saja, rambutnya lurus atau keriting, gerak-geriknya, senyumnya dan sebagainya.
Contoh :


3.      Karangan Eksposisi

Adalah karangan yang besifat memberikan informasi mengenai suatu hal. Karangan ini dibuat agar pembaca mendapatkan pengetahuan.
Ciri-ciri karangan eksposisi ;
  •  Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya.
  • Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual).
  • Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak.
  • Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada.
  • Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu.
Contoh karangan eksposisi :


4.      Karangan Persuasi

Adalah karangan yang bersifat memengaruhi pembacanya. Dengan tujuan mengajak atau maksud lain.
Ciri-ciri karangan persuasi :
  • Terdapat himbauan atau ajakan.
  • Berusaha mempengaruhi pembaca.
Contoh :


5.      Karangan Argumentasi

Adalah karangan yang berisi pendapat dari si penulis. Bertujuan untuk meyakinkan si pembaca akan suatu penyelesaian masalah dengan menyertakan bukti bukti.
Ciri-ciri karangan argumentasi :
  •  Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca
  • Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar
  • Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca
  • Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas
  • Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian
Contoh :



Daftar Pustaka 








                 





0 komentar:

Posting Komentar

 

TIARA'S ZONEEEEE!!!!!! Template by Ipietoon Cute Blog Design