Senin, 04 Januari 2016

RESENSI BUKU "Ada Surga di Rumahmu ; 7 keajaiban Orangtua"





RESENSI BUKU “ Ada Surga di Rumahmu ; 7 Keajaiban Orangtua”
Sinopsis 




Dalam kata pengantar yang disisipkan oleh sang penulis terselip sebuah kalimat dari pengertian ayat Al-Quran yakni pada surah An-Nahl[16];80 yang berbunyi, “Dan sesungguhnya Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal.” Dari ayat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Allah telah menetapkan rumah sebagai tempat tinggal, tempat para hamba-hamba-Nya selalu kembali, sarana berlindung, dan momentum mengambil manfaat darinya, baik itu manfaat dunia dan manfaat akhirat. Dalam artian, Islam  meyeru kita agar menjadikan rumah sebagai tempat mengingat Allah, sebagai sarana taat kepada-Nya dan jangan jadikan rumah sebagai tempat layaknya kuburan yang menakutkan, tidak ada keharmonisan penghuninya serta jauh dari surga-Nya.
Dalam novel ini penulis membaginya menjadi tiga bagian, yakni Bagian pertama membahas bahwa, surga terdekat  adalah rumah kita sendiri, yang menjamin kita masuk surga. Bagaimana tidak, kita sibuk mengejar surga di luar yang belum tentu menjamin kita masuk surga. Mengabaikan satu hal yaitu surga yang sejatinya melekat dirumah kita yaitu ayah dan ibu. Orangtua adalah langkah yang akan membawa kita melalui jembatan ke arah surga dan bisa jadi sebaliknya jika kita menyakiti mereka yang menjadikan neraka akibatnya. Orangtua pun memiliki doa selayaknya doa Rasulullah saw. Yang selama ini kita tahu bahwa doa Rasulullah saw adalah doa yang paling mustajab, namun kini Rasulullah saw telah tiada, tapi kemustajaban doanya masih bisa kita dapatkan . Iya, yang memiliki selayaknya doa Nabi ada dirumah kita, ada didekat kita, ada pada kedua orangtua kita. Untuk apa bersusah payah meminta doa kepada para ustadz atau ahli agama sekalipun kalau meminta doa kepada orangtua saja lebih mustajab dikabulkan oleh Allah SWT.
Pada bagian kedua membahas bahwa, selama ini kita sanggup menciptakan kebahagiaan di luar rumah tetapi mengabaikan kebahagiaan didalam rumah. Dalam artian pada masa sekarang kita umumnya jika mendapat kebahagiaan misal mendapat juara disekolah, berprestasi di kampus dan mendapatkan rezeki yang berlimpah kita cenderung menginformasikan pertama kali ke teman, dan sahabat terlebih dahulu, menyenangkan diri sendiri dan orang lain tanpa pernah menginformasikan dan membagi apa yang sudah didapat kepada orangtua. Membahagiakan orang lain di luar rumahnya, tapi dirumahnya, untuk orangtuanya terlupakan. Coba bandingkan bila kita diliputi kesedihan atau ketidaksuksesan sekalipun, maka orangtualah yang pertama dilibatkan. Merekalah yang pertama kita ajak khawatir dan sedih. Padahal Allah menjadikan mereka di muka bumi ini sebagai surga ; tempat bersenandung keindahan, tempat irama-irama kebahagiaan semestinya dilagukan. Semestinya, bila dalam upaya menggapai cita dan cinta dalam hidup ini senantiasa diliputi senyum orangtua, maka kesuksesan menjadi lebih mudah dan cepat digapai karena senyum orangtua bersama  ridha Allah.
Pada bagian ketiga membahas bahwa,selama ini kita akui banyak diantara kita yang mencari kemuliaan, karamah atau keramat kepada orang-orang yang spesial atau tempat-tempat khusus tertentu.Berbondong-bondong bila ada ustadz atau kiyai terkenal datang untuk meminta berkah walau hanya salaman dengan mereka. Padahal sejatinya kemuliaan atau karamah itu ada pada orangtua kita. Selama ini kita lebih memuliakan orang lain, padahal kemuliaan orangtua lebih besar.

o   Kelebihan
  •  Bahasa(penuturan kalimat) yang ditampilkan dalam buku ini sangat mudah dipahami sehingga seolah-olah para pembaca seperti mendengar tausiyah ust. Ahmad  al habsyi secara langsung. 
  • Cara ust.Ahmad Al Habsyi mengambil sudut pandang yang berbeda dari lazimnya, lalu mengemasnya secara simple serta faktor lain yang membuat bahasan dalam buku ini terasa segar dan mengandung nilai inspirasi yang aplikatif.
  • Di dalam buku ini banyak tips-tips dan quote-quote penuh hikmah dan merangkum isi setiap bab dalam kolom highlight sehingga kian mempermudah pembaca untuk mengingat esensinya.
  • Cukup banyak kisah-kisah nyata dari ust.Ahmad Al yang dapat memberikan motivasi untuk para pembacanya.
o   Kelemahan

            Pada dasarnya buku ini hampir tidak memiliki kelemahan. Hal ini disebabkan karena penulis dengan cerdas dan apik menggambarkan kisah-kisahnya sesuai dengan keseharian perilaku  manusia terhadap orangtua pada saat ini. Baik jika ditinjau dari segi bahasa hingga penuturan kalimatnya yang mudah dipahami, buku ini dinilai cukup untuk memberikan pesan yang bermanfaat untuk pembacanya. Namun jika diteliti lebih dalam ada beberapa kata dalam buku ini yang salah pengetikan atau bisa dikatakan ‘typo’. 

o   Nilai Moral

            Nilai moral yang saya dapat dari buku ini adalah :
  •  Orangtua adalah manusia yang paling banyak berkorban untuk anaknya, oleh karena itu kita harus mencintainya dalam urutan ketiga setelah Allah SWT dan Rasulullah saw. 
  • Tak perlu jauh-jauh mencari surga diluar rumah, karena orangtua mempunyai kunci pintu surga tersebut .
  • Jika ingin mendapatkan ridha dari Allah, seharusnya kita berbuat baik dan berbakti dulu kepada orangtua. Dan bila orangtua meridhai apa yang kita inginkan, InshaAllah, Allah juga meridhai kita.

3 komentar:

  1. buku nya ber bentuk novel kah atau ber bentuk buku ilmiah biasa....... mohon mf saya belum pernah membaca nya,,,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukunya lebih kepada kisah perjalanan hidup ustadz al habsy

      Hapus

 

TIARA'S ZONEEEEE!!!!!! Template by Ipietoon Cute Blog Design