Kamis, 22 Januari 2015

Produk Domestik Bruto



Nama : Tiara Eka Wahyu P
Kelas : 2EB18
NPM : 28213890



PRODUK DOMESTIK BRUTO

                Produk Domestik Bruto (PDB)  merupakan  nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi oleh faktor – faktor produksi milik  warga negara tersebut dan negara asing di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu atau biasanya dalam satu tahun.  PDB ini hanya  menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak. Nilai produk domestik bruto dapat dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku atau harga dasar yang konstan.
            Produk Domestik Bruto dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan.

1. PENDEKATAN PENGELUARAN

        Pendekatan pengeluaran ini artinya  menjumlahkan seluruh barang dan jasa akhir yang diproduksi selama satu tahun.
Rumus umum untuk PDB pendekatan pengeluaran adalah

PDB    = C + I + G + (X-M)

Ket :
C        = Konsumsi
I         = Investasi
G        = Pengeluaran pemerintah
X        = Ekspor
M       = Impor

           Dimana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi oleh sektor usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor dan impor melibatkan sektor luar negeri.


a. Konsumsi Rumah Tangga
              Nilai perbelanjaan yang dilakukan yang dilakukan oleh rumah tangga untuk membeli berbagai jenis kebutuhannya dalam satu tahun tertentu dinamakan pengeluaran konsumsi rumah tangga.

b. Pembentukan Modal Tetap Sektor Swasta
        Pembentukan modal tetap sektor swasta atau lebih sering dinyatakan sebagai investasi, pada hakikatnya berati pengeluaran untuk membeli barang modal yang dapat menaikkan produksi barang dan jasa dimasa akan datang.

c. Pengeluaran Pemerintah
          Berbeda dengan rumah tangga, yang membeli barang untuk kebutuhannya, pemerintah membeli barang dengan terutama untuk kepentingan masyarakat.

d. Ekspor Neto
          Nilai ekspor yang dilakukan suatu negara dalam suatu tahun tertentu dikurangi dengan nilai impor dalam periode yang sama dinamakan ekspor neto. dalam produk domestik bruto nilai ekspor neto ini artinya yaitu ekspor setelah dikurangi dengan impor.

2.  PENDEKATAN PENDAPATAN

                    Sementara pendekatan pendapatan menghitung pendapatan yang diterima faktor produksi . Pendekatan ini artinya pendapatan dihitung dengan menjumlahkan nilai produksi barang dan jasa yang diwujudkan oleh berbagai sektor (lapangan usaha) dalam perekonomian.

PDB    = Sewa + Upah + Bunga + Laba

Dimana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah untuk tenaga kerja, Bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha.
Secara teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan  harus menghasilkan angka yang sama. Namun karena dalam praktek menghitung PDB dengan pendekatan pendapatan sulit, maka yang sering digunakan adalah dengan pendapatan pengeluaran.



3.  PENDEKATAN PRODUKSI

Pendekatan Produksi adalah nilai tambah yang di ciptakan dalam suatu proses produksi.Metode ini untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh perusahaan-perusahaan di berbagai lapangan usaha dalam perekonomian.
Pendekan produksi (PDB/PGNP) merupakan pendapatan yang berasal dari penggunaan beberapa fakto-faktor produksi untuk menghasilkan sesuatu. Nilai produksi suatu sector menggambarkan nilai tambah yang diwujudkan oleh suatu sektor tersebut.
Ada sembilan sektor atau lapangan usaha terbagi dalam tiga kelompok, yaitu sebagai berikut :
1)      Sektor Primer
a)      Pertanian, Pertenakan, Kehutanan, dan Perikanan.
b)      Pertambangan dan penggalian.
2)      Sektor Sekunder
a)      Industri pengolahan.
b)      Listrik, air, dan gas.
c)      Bangunan.
3)      Sektor Tersier
a)      Perdagangan, Hotel, dan Restoran.
b)      Pengangkutan dan telekomunikasi.
c)      Jasa lain-lain.
Pendekatan Produksi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y=(P1X Q1)+(P2X Q2)+….(PnX Qn)

Keterangan :

Y= Pendapatan nasional        
P1= harga barang ke-1             Pn= harga barang ke-n
Q1= jenis barang ke-1             Qn= jenis barang ke-n

            Fungsi dari Produk Domestik Bruto yaitu logika yang sama berlaku untuk perekonomian suatu negara secara keseluruhan. dalam menilai apakah perekonomian berjalan dengan baik atau buruk, merupakan hal alamiah untuk melihat pendapatan total yang diperoleh semua orang dalam perekonomian tersebut. Alasan PDB dapat mengukur pendapatan total dan pengeluaran secara bersamaan adalah kedua hal ini pada dasarnya sama saja. Untuk suatu perekonomian secara keseluruhan, pendapatan harus sama dengan pengeluaran total.
            PDB mengukur nilai produksi yang dilakukan dalam rentang waktu tertentu.  Rentang waktu tersebut biasanya selama rentang waktu tertentu. Rentang waktu tersebut biasanya selama 1 tahun atau triwulan ( 3 bulan). Ketika melaporkan PDB untuk 1 triwulan, pemerintah biasanya menyajikan PDB  “ pada tingkat tahunan”. Ini berati bahwa angka PDB triwulan yang dilaporkan adalah pendapatan total dan pengeluaran selama 1 triwulan dikali 4. Selain itu, ketika melaporkan  PDB triweulanan, pemerintah menyajikan data yang telah dimodifikasi melalui prosedur statistik yang disebut dengan penyesuaian musiman.

1. Produk Domestik Bruto Nominal

          Merupakan PDB yang mengukur nilai output yang dihasilkan berdasarkan harga – harga yang berlaku pada waktu output tersebut diproduksi. Nilai ini bisa berubah setiap saat, baik karena ada perubahan dalam jumlah barang dan jasa atau ada perubahan dalam harga barang dan jasa tersebut. Pada intinya PDB  Nominal mennggunakan harga saat ini untuk menilai produksi barang dan jasa dalam perekonomian. Seiring waktu, tingkat umum harga naik karena inflasi, yang menyebabkan peningkatan PDB nominal bahkan jika volume barang dan jasa yang dihasilkan tidak berubah.


2. Produk Domestik Bruto  Riil

                PDB Riil mengukur nilai output dalam dua tahun atau lebih yang berbeda dengan menilai barang dan jasa disesuaikan dengan inflasi. Secara khusus, para ekonom ingin mengukur jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh perekonomian yang tidak dipengaruhi oleh perubahan harga barang dan jasaa. PDB Riil menjawab satu pertanyaan hipotesis, yakni berapa nilai barang dan jasa yang diproduksi pada tahun ini jika kita menilai barang dan jasa tersebut dengan harga yang berlaku pada tahun tertentu pada masa lampau.
            PDB Riil menunjukan bagaimana produksi barang dan jasa keseluruhan dalam perekonomian seiring berjalannya waktu dengan mengevaluasi produksi masa sekarang menggunakan harga-harga yang ditetapkan di masa lampau. PDB Riil cocok untuk digunakan sebagai alat ukur kesejahteraan, karena mencerminkan kemampuan perekonomian dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan orang-orang.
            PDB Riil adalah nilai barang dan jasa yang diukur menggunakan harga konstan.Perhitungan PDB Riil dengan pertama-tama memilih suatu tahun sebagai tahun pokok, kemudian kita menggunakan harga-harga pada tahun pokok tersebut untuk menghitung nilai barang dan jasa pada semua tahun. Dengan kata lain , harga pada tahun pokok menjadi referensi dalam membandingkan jumlah pada tahun yang berbeda.
 

0 komentar:

Posting Komentar

 

TIARA'S ZONEEEEE!!!!!! Template by Ipietoon Cute Blog Design