Kamis, 29 Mei 2014

3.5. Teori Ekonomi Menurut Schumpeter


Joseph Alois Schumpeter (8 Februari 1883 - 8 Januari 1950)[1] adalah seorang ekonom Amerika-Austria dan ilmuwan politik. Dia sempat menjabat sebagai Menteri Keuangan Austria pada tahun 1919. Salah satu ekonom paling berpengaruh dari abad ke-20, Schumpeter mempopulerkan istilah "destruksi kreatif" dalam ekonomi.
Teori Schumpeter ini pertama kali dikemukakan dalam bukunya yang berbahasa Jerman pada tahun 1911, lalu pada tahun 1934 diterbitkan dengan berbahasa Inggris yang berjudul “The Theory of Economic Development”. Kemudian Joseph Alois Schumpeter menggambarkan teorinya yang lebih lanjut tentang proses pembangunan dan faktor utama yang menentukan pembangunan dalam bukunya yang berjudul Business Cycles pada tahun 1939.
Proses perkembangan ekonomi menurut Schumpeter, faktor utama yang menyebabkan perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dan pelakunya adalah para innovator atau entrepreneur (wiraswasta). Kemajuan ekonomi suatu masyarakat hanya bisa diterapkan dengan adanya inovasi oleh para entrepreneur. Dan kemajuan ekonomi tersebut diartikan sebagai peningkatan output total masyarakat.
Dalam membahas perkembangan ekonomi, Schumpeter membedakan pengertian pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi walaupun keduanya merupakan sumber peningkatan output masyarakat. Menurut Schumpeter, pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan output masyarakat yang disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi masyarakat tanpa adanya perubahan “teknologi” produksi itu sendiri. Misalnya kenaikan out put yang disebabkan oleh pertumbuhan stok modal tanpa perubahan teknologi produksi yang lama.
Sedangkan pembangunan ekonomi adalah kenaikan out put yang disebabkan oleh inovasi yang dilakukan oleh para wiraswasta. Inovasi ini berarti perabaikan “teknologi” dalam arti luar, miasalnya penemuan produk baru, pembukaan pasar baru dsb. Inovasi tersebut menyangkut perbaikan kuantitatif dari system ekonomi itu sendiri yang bersumber dari kreatifitas para wiraswastanya.

Menurut Schumpeter pengertian inovasi dapat meliputi 5 hal ,yaitu:
1)        Mengenalkan barang baru atau barang yang berkualitas baru yang belum dikenal oleh konsumen.
2)        Mengenal metode  produksi yang baru
3)        Pembukaan pasar baru bagi perusahaan
4)        Penemuan sumber ekonomi yang baru
5)         Menjalankan organisasi baru dalam industri.

Syarat-syarat Terjadinya Inovasi :

1)        Harus tersedia cukup calon-calonpelaku inovasi (innovator dan wiraswasta) di dalam masyarakat.
2)        Harus ada lingkungan social, politik dan teknologi yang bisa merangsang semangat inovasi dan pelaksanaan ide-ide untuk berinovasi.

Jadi kesimpulannya, teori perkembangan Schumpeter menitik beratkan pada entrepenaur yang memimpin perkembangan ekonomi, sepanjang berlakunya kapitalis.Sedangkan Entrepreneurship adalah orang yang dapat melihat adanya kesempatan untuk memperkenalkan teknik baru, produksi baru, organisasi baru yang lebih baik sehingga mampu memperkenalan perkembangan “new resources”.
Untuk menjadikan innovation dan discovery mempunyai pengaruh yang besar dalam perkembangan ekonomi diperlukan orang yang mempunyai kecakapan yang dapat mengembangkan aspek ekonomi (orangnya disebut “create innovating entrepreneur”).


DAFTAR PUSTAKA


0 komentar:

Posting Komentar

 

TIARA'S ZONEEEEE!!!!!! Template by Ipietoon Cute Blog Design